Kota Bandung semakin memantapkan konsep smart citynya melalui peluncuran e-musrenbang oleh Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Kamis (03/02/2017). Peluncuran yang turut dihadiri Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial dan Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto itu diikuti oleh 3.647 orang dari unsur RW, Kelurahan, Kecamatan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, dan Karang Taruna.
E-Musrenbang merupakan aplikasi hibah dari Ikatan Alumni ITB Jawa Barat yang akan meningkatkan kualitas sistem participatory planning di Kota Bandung. Aplikasi ini memudahkan para Ketua RW untuk memasukkan data aspirasi masyarakat. Disampaikan Yossi, para ketua RW akan terlibat secara aktif dengan didampingi oleh para relawan serta aparat Pemerintah Kota Bandung dalam menyampaikan usulan kebutuhan kegiatan yang akan dilaksanakan di wilayah masing-masing.
“Usulan tersebut akan diinput melalui aplikasi e-musrenbang yang cara menggunakannya cukup mudah. Selain itu, para ketua RW serta operator RW akan mendapat pendampingan dari tim relawan sampai dengan selesainya proses penyampaian usulan,” terang Yossi dalam sambutannya.
Ia menambahkan, kegiatan musrenbang merupakan tahapan penting dalam perencanaan pembangunan. Musrenbang merupakan amanat konstitusi, dan di musrenbang inilah berbagai pihak, berbagai kepentingan dan berbagai usulan bertemu dan didiskusikan. Pada akhirnya, usulan-usulan tersebut akan dikaji urgensinya dan disepakati menjadi alternatif solusi atas sejumlah permasalahan kota. Dalam konteks tersebut akan sangat mungkin beberapa usulan tidak dapat diakomodasi karena belum masuk sebagai hal yang prioritas.
“Melalui aplikasi e-musrenbang ini diharapkan semua pihak akan dimudahkan untuk menyampaikan usulan, dan sekaligus secara mudah pula dapat memonitor pergerakan dari usulan yang disampaikan. Kita semua tentu berharap bahwa aplikasi ini akan dapat menjadi media komunikasi dan diskusi interaktif terkait mengajukan usulan,” ujarnya.
Keunggulan dari aplikasi e-musrenbang ini, masyarakat melalui operator RW diberikan akses untuk memasukkan usulan ke dalam aplikasi. Nantinya akan ada pihak kelurahan yang bertugas melakukan verifikasi dan pihak kecamatan melakukan validasi secara berjenjang, sehingga usulan kegiatan masyarakat akan sesuai dengan perangkat daerah yang menangani. Selain itu, masyarakat dapat melakukan penelusuran (tracking) terhadap usulan kegiatan yang terintegrasi dengan sistem penganggaran (e-budgeting). Aplikasi ini juga secara otomatis akan terhubung ke Bandung Command Center sehingga pimpinan daerah dapat memantau langsung progress perkembangan Musrenbang.
Ridwan Kamil memaparkan bahwa sebetulnya masalah aspirasi masyarakat terletak pada terputusnya komunikasi dengan SKPD terkait. Sebelumnya, masyarakat tidak menerima informasi, apakah aspirasi yang diajukannya diterima atau ditolak. Dengan aplikasi ini, masyarakat akan bisa mengetahui kejelasan status aspirasinya.
“Yang penting buat warga bukan soal disetujui tidaknya, tapi diberi kepastian. Kalau tidak disetujui kenapa, kalau disetujui kenapa. Sehingga mereka bisa memahami, komunikasi yang selama ini hilang. Masalah tidak disetujui karena nggak punya duit kan orang juga pasti paham,” jelas wali kota.
Ia pun berterima kasih kepada Ikatan Alumni ITB Jawa Barat yang telah menghibahkan aplikasi ini untuk pemerintah kota. Menurutnya, ini merupakan bagian dari partisipasi publik terhadap pembangunan kota.
“Saya berterima kasih kepada Ikatan Alumni ITB Jawa Barat yang dengan canggihnya menghibahkan itu kepada Pemerintah Kota Bandung,” ucapnya.
Komentar