Xpresi, Bandung
Kepala Puslitbang Air Kementerian Pekerjaan Umum, William M Putuhena, menegaskan pembuatan Taman Ekologi Sungai Cikapundung yang berasal dari aspirasi serta gagasan alumni ITB angkatan 1976 dan tergabung dalam Yayasan Tunas Nusa ini merupakan gagasan bagus, karena dapat mengendalikan sumber – sumber air, sehingga kualitas air dapat terjaga dengan baik dan sumber air lestari.
Wiiliam didampingi Ketua Yayasan Tunas Nusa, Ramalis Sobandi, menerangkan Sungai Citarum merupakan sungai terkotor di dunia, sehingga kondisi tersebut melekat pula pada sungai Cikapundung , ungkapnya pada acara prescon di Gedung Puslitbang Sumber Daya Air, Jalan.Ir.H.Djuanda Bandung, Selasa ( 7/3/2017).
Ramalis , menandaskan pihaknya telah berkolaborasi bersama komunitas, BBWS, PUSAIR dan Dinas PU Kota Bandung dalam mewujudkan Taman Ekologi untuk Sungai Cikapundung Lestari.
Taman Ekologi Bandung segera diwujudkan pelaksanaannya dengan merujuk pada karya Pemenang I, Cherish Nurul Ainy dan Silvi.
Karya Taman Ekologi tersebut akan menjadi rancangan untuk merestorasi sungai di dalam kota dan sekaligus contoh sistem ekologi yang bisa dipelajari masyarakat pada proses pembangunan secara kolaboratif.
Bentuk awal dari Taman Ekologi Bandung diharapkan dalam 3 tahun, bentuk awalnya sudah terwujud dan bisa dinikmati sebagai satu kesatuan.
Kolaborasi Yayasan Tunas Nusa dengan berbagai pihak bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya air bagi kehidupan melalui restorasi sungai dan pengolahan air limbah yang benar, pungkas Ramalis.
Deetje **