oleh

Bangunan X Palaguna harus jadi hutan kota.

Xpresi, Bandung

Aliansi Warga Bandung serta para seniman, budayawan, aktivis lingkungan menggelar aksi kebudayaan di depan lahan X Palaguna di kawasan alun-alun Bandung, dalam upaya menyelamatkan bangunan Palaguna agar tidak dijadikan ruang komersial.

Menurut Anggota Dewan Pakar Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Supardijono Sobirin mengatakan, dari 791.519,33 hektar hutan hanya sekitar 300.000 hektar yang masih berupa hutan.

Predikat Bandung sebagai salah satu kota yang sejuk di republik ini kini terancam. Banyak pembangunan perumahan baru yang tidak terkendali di kota ini merupakan salah satu penyebab utama cuaca Bandung semakin panas.

Kerusakan hutan di sekeliling Bandung dan minimnya ruang terbuka hijau atau RTH kota juga menjadi penyebab terbesar lainnya.
Berdasarkan data tahun 2004, suhu di wilayah Kota Bandung berkisar 27 derajat Celcius. Padahal, idealnya untuk jenis kota seperti ini hanya berkisar 23 derajat Celcius.

Penyelematan bangunan eks ( X) Palaguna, yang berlokasi di Jalan.Asia Afrika Bandung sangat mutlak untuk dijadikan ” hutan kota”, kata Sobirin yang didampingi Memet Hamdan, Mantan Kadisparbud Jawa Barat, Etti RS, Pakar Bahasa Sunda, dan Diro Aritonang Presiden Haikuku di pelataran Banguan X Palaguna, Selasa (14/3/2017).

Sejumlah  aksi ditampilkan para budayawan serta komunitas Haikuku bersama kaum defabel   mulai dari melukis, membacakan puisi, serta berguling-guling diatas spanduk yang berlumuran dengan cat bertuliskan Save X Palaguna.

Koordinator Action Fighting untuk menolak Pembanguna X Palaguna, Rahmat Jabaril, mengatakan bahwa lahan palaguna ini merupakan lahan yang diperuntukan untuk ruang-ruang publik dan ruang budaya.
Dalam kesempatan tersebut Etti RS, menandaskan bila Bangunan Palaguna berhasil diselamatkan maka bisa digunakan untuk menanam pohon pohonan yang langka, diantaranya Rasamala dan Kopo serta nama-nama tempat yang ada di Kota Bandung .

Penanaman pohon asli kota Bandung, selain untuk memelihara alam juga untuk ” ngamumule”, bahasa sunda.

Nama pohon yang ada di Kota Bandung, sebagian besar tidak diketahui oleh generasi muda atau anak-anak kota Bandung, diantaranya Kopo, sodong,cibaduyut dan cihampelas merupakan nama pohon yang sudah tidak diketahui ujudnya, pungkas Etti.

*** Deetje