oleh

El Royale Hotel & Resort Banyuwangi resmi dibuka Menpar

Media Xpresi – Pariwisata

El Royale Hotel & Resort Banyuwangi , merupakan Hotel Bintang Empat ( 4 )  yang peresmiannya   dihadiri dua menteri Kabinet Kerja Jokowi, yakni Menpar Arief Yahya dan Mendag Enggartiasto Lukita, pada Rabu (21/6/2017).

Dalam peresmian El Royale, Menpar Arief menyampaikan tiga hal utama .  Pertama, dalam pengembangan destinasi dia memperkenalkan 3A, Atraksi, Akses dan Amenitas. Hadirnya El Royale Hotel dan Resort itu adalah bentuk pengembangan amenitas, yang menjadi critical bagi pengembangan destinasi.

Untuk aksesibilitas, rampungnya bandara Blimbingsari menjadi sangat menentukan agar Banyuwangi semakin menjadi destinasi kelas Dunia. Menpar Arief mencontohkan bagaimana Bandara Silangit “dipaksa” untuk maju dan berkembang agar semakin mudah akses ke Danau Toba dan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke sana. “Sekarang, Silangit didarati semakin banyak airlines dan semakin banyak wisatawan yang diangkut ke pintu menuju Danau Toba itu,” ungkap Arief Yahya. Menpar yakin, Banyuwangi bisa lebih cepat, penyediaan 3A-nya.

Kedua, point penting yang disampaikan Menpar Arief Yahya adalah pembangunan ballroom/conference venue terbesar di Banyuwangi yang berkapasitas 1300 orang di El Royale Hotel itu. “Itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk gelaran event MICE sebanyak banyaknya. MICE adalah Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions,” jelasnya.

Keuntungan dari berkembangnya MICE tourism adalah wisman MICE melakukan spending dua kali lebih banyak daripada wisman biasa. ARPU atau Average Revenue Per User-nya jauh lebih tinggi, dan lokasi atau daerah penyelenggaraan MICE akan memperoleh keuntungan berupa perbaikan berbagai sektor yang ada.

Arief Yahya , menegaskan  semakin sering conferences, diskusi tentang perikanan dilakukan di Banyuwangi, maka sektor perikanan akan semakin maju. Ketiga, point yang penting menurut Menpar Arief Yahya adalah, untuk maju memenangkan persaingan, khususnya ketika bidding untuk event MICE nasional maupun internasional, maka Banyuwangi harus Incorporated. Bersatu membawa nama baik Banyuwangi dan Indonesia di pentas dunia. “Ketika bersatu, maka kita akan kuat dan memenangkan persaingan

Dalam press conference yang dilakukan di El Royale Hotel and Resort yang berarsitektur gaya Osing –Suku Asli Banyuwangi– itu, Menpar Arief menyebutkan bahwa Banyuwangi akan banyak investasi di bidang pariwisata. “Banyuwangi sukses sebagai Kota Festival, dalam setahun ada 72 events dan konsisten, dari tahun ke tahun. Itu menjadi kekuatan atraksi Banyuwangi,” jelas Menpar Arief yang asli Banyuwangi itu.

Amenitas, menurut Arief Yahya, juga menjadi bahasan yang penting dan mendasar di Banyuwangi. Pulau Tabuhan: Tahun 2017 Tabuhan dan Grand Watu Dodol mendapatkan DAK 1,1 M dari Kemenpar. Pemda 2017 menganggarkan untuk masterplan dan pembangunan prasarana pendukung di sana resto dan tempat transit.

Lalu Amphitheatre Grand Watu Dodol, Landscape GWD sudah selesai, amphitheater akan dikerjakan tahun ini oleh Pemda Banyuwangi. Data Hotel di Kab. Banyuwangi: Jumlah hotel Tahun 2016 sebanyak 76 Hotel dengan total jumlah 2.385 kamar dan 3.571 tempat tidur.

Saat ini ada tambahan hotel baru yakni Hotel eL Royale Hotel & Resort Banyuwangi (Bintang 4), progres pembangunan Hotel Aston (Bintang 3), dan Singgasana (Hotel Bintang 4).  “Banyuwangi punya prospek bagus di pariwisata, masyarakatnya juga semakin ramah dan punya semangat hospitality yang bagus,” tandas  Menpar Arief Yahya.

*** Deetje