Media Xpresi !
Imelda Wira , Senior Brand Manager Pepsodent menjelaskan tentang upaya Pepsodent yang konsisten dalam menekan jumlah penderita gigi berlubang di Indonesia.
Pepsodent kembali menggelar kegiatan tahunan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI). Tahun ini BKGN hadir semakin luas di 57 lokasi yang tersebar di beberapa kota dan kabupaten di seluruh Indonesia mulai 12 September – 29 November 2017 dengan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjajaran {UNPAD) menjadi salah satu pelaksana rangkaian kegiatan BKGN 2017.
“BKGN merupakan agenda rutin tahunan kami, di mana setiap tahun karni mengangkat tema untuk pesan edukatif kesehatan gigi yang berbeda.
Tahun ini, BKGN mengusung tema ‘Merdeka dari Gigi Berlubang’ dengan mengajak keluarga Indonesia memeriksakan kesehatan gigi secara teratur. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud komitmen kami dalam memberikan perlindungan terbaik untuk kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia,” jelasnya pada acara prescon di Cafe Bilbao, Jalan. Cimanuk Bandung, Senin (25/9/2017).
Melengkapi infurmasi pelaksanaan BKGN 2017, Dr.Nina Djustiana, drg.’ MKes, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran dan Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) menjelaskan tentang rangkaian acara BKGN 2017yang hadir meluas di 22 FKG seluruh Indonesia, salah satunya di FKG Universitas Padjajaran Bandung pada tanggal 25-27 September 2017.
Selama tiga hari, masyarakat Bandung dan sekitarnya diberi kesempatan untuk melakukan pemeriksaan serta perawatan gigi gratis di RSGM FKG UNPAD yang berlokasi di JI.Sekeloa Selatan I, Bandung.
“Setiap tahunnya BKGN menjadi momen untuk mengingatkan keluarga Indonesia memeriksa kesehatan gigi secara rutin. Untuk itu, kami mempersiapkan 300 tenaga kesehatan gigi yang terdiri dari para dosen dokter gigi dan dokter gigi spesialis serta mahasiswa FKG UNPAD untuk dapat mengakomodasi antusiasme masyarakat Bandung mendapatkan perawatan kesehatan gigi melalui kegiatan BKGN yang bermanfaat ini,” jelas Dr.Nina
Selain hadir di FKG seluruh Indonesia, BKGN 2017 memperluas kesempatan masyarakat Indonesia mendapatkan perawatan kesehatan gigi melalui PDGI cabang yang jumlah keikutsertaannya terus meningkat setiap tahunnya. Tahun ini BKGN hadir di lebih banyak titik PDGI cabang, yaitu di 35 lokasi berbeda yang memiliki tingkat prevalensi permasalahan gigi dan mulut tinggi.
Berdasarkan Riskesdas 2013, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan merupakan dua provinsi dengan prevalensi tinggi diatas 35%. Berdasarkan data tersebut, beberapa PDGI cabang seperti Bantaeng, Bone, Bulukumba, Gowa, dan Banjarmasin yang berada di dua provinsi tersebut turut berpartisipasi melaksanakan kegiatan BKGN 2017 yang juga mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Bebas Karies di tahun 2030.
Untuk mendukung kesehatan gigi maksimal yang merdeka dari gigi berlubang, Nina menganjurkan pemilihan asupan camilan dengan makanan bertekstur seimbang yang berserat tinggi. “Tekstur lembut dari ragam camilan yang marak dijumpai saat ini membuat anak kurang berlatih mengunyah, sebaliknya makanan yang berserat akan lebih lama dikunyah.
Gerakan mengunyah merangsang aliran kelenjar ludah yang merupakan pembersih alami yang dapat menetralisasi keasaman dirongga mulut akibat terlalu banyak mengonsumsi camilan manis dan lengket.”
Konsumsi camilan diIndonesia terindikasi mengalami peningkatan sebesar 4% setiap tahunnya dengan camilan manis dan lengket seperti cokelat, pastry dan permen yang paling digemari anak-anak. 2 Jenis camiIan yang sedang menjadi tren dan sering dikonsumsi masyarakat ini berisiko lebih besar memunculkan permasalahan gigi pada anak terutama gigi berlubang.
Edukasi mengenai pentingnya memilih asupan camilan yang seimbang ini semoga dapat diterima oleh masyarakat melalui rangkaian acara BKGN, pungkas Nina.
^^Deetje