Pangdam III Siliwangi Doni Monardo yakin peran ulama mampu memberikan kontribusi guna mengembalikan kelestarian ekosistem sungai Citarum dengan cara membangun kesadaran umat melalui dakwah dan pencerahan tentang pentingnya menjaga kebersihan dalam ajaran Islam. Dalam menyelesaikan kerusakan sungai Citarum, kata Pangdam, tidak bisa hanya dengan cara teknis dan struktural saja yang terlibat, tetapi seluruh elemen dan komponen yang berada di Jawa Barat, khususnya para ulama. Hal ini dikatakan Pangdam kepada para tokoh ulama yang hadir dalam sosialisasi kembalikan Citarum Harum melalui pendekatan Hablul Minal Alam di Graha Tirta Siliwangi, Jl. Lombok Kota Bandung, (21/1).
Dalam memeberikan paparannya, Pangdam berharap dengan cara dakwah kepada masyarakat melalui pendekatan Hablul Minal Alaam menumbuhkan perilaku masyarakat Jawa Barat yang mayoritas beragama islam untuk lebih menjaga dan memelihara kebersihan bagi ekosistem dan kekayaan alam tanah Jawa Barat. “Menjaga kekayaan alam dan kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab semua yang hidup di tatar pasundan. Kita semua akan berdosa kalau kondisi citarum dibiarkan dan tidak memberikan sesuatu untuk kepentingan ekosistem yang ada di Jawa Barat,” tegas Pangdam.
Menurut Pangdam, bukan saatnya menyalahkan siapapun dalam kerusakan sungai Citarum, saatnya kita semua mau bahu membahu, bergandengan tangan membenahi kerusakan ekosistem citarum baik secara teknis maupun non teknis. Untuk itu, keterlibatan ulama diharapkan menjadi garda terdepan merubah dan membangun pola dan kesadaran umat tentang pentingnya kebersihan dalam ajaran Islam. “Pendekatan (Hablu Minal Alam) ini tidak mungkin kami yang lakukan, karena hanya ulama, ustaz dan dai yang mampu menyampaikan dakwah dan pencerahan bisa lebih diterima oleh umat,” ujar Pangdam, “kalo mata air tidak kita urus saat ini, nanti suatu saat yang tersisa adalah air mata. Dengan semangat Bandung lautan api, kita yakin bersama kembalikan harum citarum,” pungkas Pangdam mengakhiri paparannya.
Sementara, Ketua LD PWNU Jabar, Gus Ali Fadhil berpendapat dirinya sangat setuju dengan apa yang disampaikan Pangdam, ini adalah momentum gerakan umat untuk membangun dan berkontribusi dalam mengembalikan kelestarian sungai Citarum. Kita yang beragama islam setuju bahwa kebersihan adalah bagian dari iman, tak ada artinya keimanan seseorang jika tidak menjaga kebersihan. Untuk itu, apa yang disampaikan Pangdam melalui pendekatan dakwah Hablul Minal Alam menyadarkan bahwa kita dibentuk oleh alam sudah seharusnya menjaga kelestarian alam. Saat ini waktunya ulama sebagai ujung tombak terdepan menyampaikan kesadaran masyarakat melalui dalil-dalil Alquran dan Hadist tentang kebersihan dan alam. “Tidak perduli ulama dari organisasi apa, mau NU, Muhammadiyah, Persis, Syarikat Islam, Mathlaul Anwar dan lainnya kalo untuk menjaga alam kita tinggalkan perbedaan ubudiyyah. Karena turunnya barokah karena kebersamaan,” tandasnya