Pada kesempatan tersebut Solihin menyampaiakn sejumlah pencapaian kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung periode 2013-2018. Salah satunya di bidang pendapatan. Selama kurun waktu tahun 2013-2017, pendapatan Pemkot Bandung rata-rata meningkat sebesar 7,41 persen.
Pada tahun 2017 pendapatan Pemkot Bandung sebesar Rp 5,735 triliun dengan kontribusi pendapatan terbesar bersumber pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 44,39 persen. Diikuti dana perimbangan sebesar 39,94 persen dan lain lain pendapatan daerah yang sah sebesar 15,10 persen.
Rata rata pertumbuhan PAD tahun 2013-2017 sebesar 15,71 persen per tahun. Sumber utama PAD yaitu pajak daerah yang rata-rata capaiannya 92,20 persen selama kurun waktu tersebut.
Di bidang tenaga kerja, Solihin mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2013 yaitu sebesar 10,98 persen.. Hingga 2017 lalu, menurun menjadi 8,44 persen. Sedangkan jumlah wirausaha baru sebanyak 98.780 orang. Jumlah tersebut melebih target 75.000 wirausahawan baru pada 2017.
Di bidang Kesehatan, pelayanan kesehatan dasar rujukan bagi masyarakat bermutu balita, anak dan remaja pada tahun 2014 yaitu 100,76 persen. Pelayanan tersebut meningkat menjadi 118,93 persen di tahun 2016.
Sedangkan di bidang kerja sama, Pemkot Bandung telah bekerja sama dengan pemerintah daerah lain sebanyak 124 kerjasama. Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga menjalin kerja sama dengan 22 Kementrian, 17 perguruan tinggi, 24 badan hukum dan 16 kerjasama luar negeri.
“Pemkot Bandung dapat mencapai semua itu berkat kemampuan sumber daya yang dimilikinya,” ujar Solihin.