Media Xpresi !
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin , mengatakan kaligrafi merupakan salah satu cara bagi umat Islam untuk mengenal dan mengamalkan Alquran. Kaligrafi sekaligus media untuk melestarikan Alquran.
Solihin menyampaikan hal tersebut saat membuka Pameran Syahdu Ramadhan 1439 H di Hotek Prama Grand Preanger, Kota Bandung, Minggu (3/6/2018).
Seni kaligrafi merupakan seni yang terhormat di antara berbagai seni rupa Islam. Karenanya Solihin sangat mengapresiasi pameran yang mengangkat seni kaligrafi hasil karya Abay D.. Sumarna.
Solihin mengungkapkan, dalam sejarah Islam, Nabi Adam A.S adalah yang pertama mengenal kaligrafi. Sesuai keterangan surat Al Baqarah ayat 31 menjelaskan “Allah mengajari Adam pengetahuan tentang semua nama”.
Keterangan lain, lanjutnya, menyebutkan bahwa 300 tahun sebelum wafat, Nabi Adam menulis di atas lempengan tanah yang selanjutnya dibakar menjadi tembikar. Hal tersebut menandakan bahwa kaligrafi sudah ada sepanjang sejarah manusia.
Sesuai dengan perkembangan zaman, kaum muslim saat ini telah mengembangkan seni kaligrafi mulai dari bidang bangunan, seni dekorasi, tekstil, dan sebagainya. “Dengan adanya perkembangan, saya menyambut baik pameran visualisasi ayat suci ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Solihin mengajak kepada masyarakat agar datang dan memahami arti seni yang telah dituangkan dalam kaligrafi tersebut. “Selain menjadi media interaksi antara seniman, kaligrafi juga diharapkan mendorong kreasi seni yang dapat bermanfaat bagi umat Islam,” katanya.
Sementara itu, seniman asal Bandung yang memamerkan 14 seni kaligrafinya, Abay D. Sumarna menyampaikan, ia melukis dengan konsep geometri Islami selama proses pembuatan kaligrafi.
“Jadi memvisualisasikan dalam kehidupan, sehingga keseimbangan dalam menuangkan seni sesuai yang kita jalani,” ujarnya.
Menurut Abay, keseimbangan dalam kaligrafi sesuatu yang bersinergi. Meskipun berbeda konsep, tetapi sebagai umat muslim harus menuangkan seni tersebut sesuai dengan ajaran yang sudah ada. “Melukis itu dengan hati, kalau konsepnya vertikal berarti manusia dengan Tuhan itu berhubungan baik, sepeti halnya beribadah. Apapun konsepnya, tambahnya, yang terpenting melukis kaligrafi itu harus sesuai Alquran, ” tegas alumni Seni Rupa ITB itu.
Komentar