Media Xpresi !
“Saya dalam kapasitas sebagai Dewan Kehormatan KONI Jabar dan Mantan Ketua KONI, sekaligus yang dipercaya oleh Kang Emil menjadi Team Transisi agar Pemerintah Jawa Barat kedepan tidak dibebani serta tidak dikotori oleh institusi dan kebijakan yang dimensinya melanggar Undang- Undang”, ungkap Eka Santosa kepada awak media, Senin (6/8/2018), bertempat di Alam Santosa Pasir Impun.
Eka juga menegaskan masyarakat olah raga, khususnya cabor (cabang olah raga) , Badan Fungsional dan Konida 2 untuk bisa menahan diri serta turut menyukseskan Event Internasional Asian Games 2018 dan Porda Jabar.
Namun setelah itu pada Bulan Oktober atau Desember mari kita kembalikan KONI Jabar kepada marwahnya , yaitu menjalankan mekanisme , penyelenggaraan Musyawarah KONI Jabar dan memilih orang-orang KONI sesuai dengan ketentuan yang ada, ketentuannya adalah UU Keolah Ragaan dan ADRT KONI.
KONI Jabar sudah lama menyimpang dari Marwahnya serta terjadi pembiaran oleh Pemprov, maka sudah waktunya sekarang KONI ada dijalan yang benar, tandas Eka.
Upaya mengembalikan Marwah KONI Jabar merupakan aspirasi dari cabor yang terdiri lebih dari setengah anggota Cabor , dan Badan Fungsional yang mengeluhkan penyimpangan tersebut. Penyimpangan diantaranya juga menyangkut Polemik Prajurit TNI Aktif yang akan menjabat sebagai Ketua KONI Jabar yaitu Brigjen TNI. Ahmad Saefudin (2014 – 2018).
Maka sekarang sudah waktunya Forum Penyelamat Olah Raga (FPOR) Jabar mengembalikan Kedaulatan para Anggota KONI Jabar, kata Eka yang didampingi Pengurus Cabor, Achmad Riza Alhansyi, Syarief Bastaman, Ali Rachman, dan Nandang S.
KONI merupakan user atau pemanfaat, maka tidak boleh menjadi pembuat sarana atau pemborong, seperti membuat lapangan tembak , kolam renang, atau lapangan golf, dan hal tersebut terjadi serta terus dibiarkan, papar Eka.
Kondisi KONI memang sudah bobrok dan cacat dari lahir, sehingga Kelembagaannya harus diselamatkan , luka tersebut jangan jadi beban Pemerintahan Ridwan Kamil sebgai Gubernur Jabar mendatang.
“Foto jelek atau minus ini merupakan peninggalan Pemprov sebelumnya yang selalu membiarkan persolan-persoalan pelanggaran hukum, termasuk beberapa asset sarana olah raga di Jabar , diantaranya Lapangan Golf Arcamanik”, pungkas Eka Santosa.
Deetje **