Media Xpresi !
Pasar Sederhana mengalami musibah kebakaran yang terjadi pada Jumat (5/10/2018) malam, sekitar pukul 21.40 WIB.Pada musibah kebakaran tersebut, sebanyak 395 pedagang yang menempati 200 kios dan 195 meja dagang, menjadi korban. Mereka menempati kios yang berada di blok A1, A2, dan blok A3 Pasar Sederhana.
Wali Kota Bandung, Oded M.Danial , saat meninjau lokasi kebakaran , mengatakan akan segera merelokasi para pedagang .
“Mereka akan menempati Pasar Inpres yang semula disediakan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitaran Pasar Sederhana”, kata Mang Oded, yang berjanji dalam sepekan akan ditata, sehingga para pedagang tidak terganggu aktivitasnya.
Penyebab kebakaran diduga berasal dari api kompor di salah satu kios milik pedagang, kata Oded yang juga mengimbau kepada pedagang supaya lebih berhati-hati terhadap kios dan lapaknya. Pedagang juga harus bisa mengantisipasi sejak dini potensi musibah kebakaran.
Sementara itu, Direktur Umum, Adminsitrasi, dan Keuangan PD Pasar Bermartabat, Andri Salman, mengungkapkan, PD Pasar menyediakan meja pengaduan bagi para pedagang yang lapaknya terbakar. Hal itu untuk mendata pedagang sebelum direlokasi.
“PD Pasar sedang mendata. Kita akan inventarisir jumlah kerugian dari pedagang, pemilik ataupun penyewa kios. Kita akan prioritaskan para pedagang untuk pindah ke pasar Impres (bagian selatan pasar sederhana),” kata Andri.
Di Pasar Impres terdapat sekitar 230 lapak baru sebagai tempat relokasi pedagang yang terkena musibah. Sebelumnya, Pasar Impres akan digunakan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitaran Pasar Sederhana. Namun karena ada musibah ini, untuk sementara digunakan pedagang yang menjadi korban kebakaran.
“Jumlahnya memang kurang, Namun setelah diselidiki, dari 395 lapak, yang aktif berjualan setiap hari hanya sebanyak 192 lapak. Sedangkan sisanya tutup ataupun kosong. Jadi bisa kita relokasikan sementara ke Pasar Inpres,” jelasnya..
Andri mengaku, PD Pasar telah sering menyosialisasikan dan mengimbau bahkan melarang pedagang untuk menghuni ataupun bermalam di pasar. Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
***