Hal itu terjadi lantaran oknum dosen FK melakukan pemukulan dan arogansi pada dosen lainnya di lingkungan Kampus 3 Jalan Terusan Pemuda.
Atas hal itu, pihak pelapor didampingi keluarga dan kuasa hukum menggelar jumpa pers, meminta sang oknum diproses sesuai hukum yang berlaku tanpa ada intervensi dan campur tangan pihak manapun.
Alih-alih ada proses penyelesaian di internal Fakultas Kedokteran (FK), namun ternyata tidak berimbang dan terkesan berat sebelah yang merugikan pelapor.
Sehingga, persoalan tersebut dilanjutkan ke pihak yang berwajib untuk dituntaskan.
“Kami minta diproses sampai tuntas. Jangan ada intervensi dari pihak manapun yang berpotensi melemahkan jalannya proses hukum ini. Penegakan hukum harus seadil-adilnya,” ungkap Pelapor, dr Heri di hadapan media.
Lebih lanjut, Heri menceritakan kronologis kejadian yang sebenarnya. Dimana, pada hari Selasa, 16 Februari 2021 Pukul 14.30 WIB Pelapor sedang duduk di ruangan Pojok Asi di Klinik Cakrabuana Cirebon karena baru selesai mengajar online. Oknum Dosen yang juga Kepala Lab Covid-19 FK UGJ Inisial D masuk ruangan dengan marah-marah. “Si bangsat disini rupanya,” menirukan oknum D.
Kemudian Heri pun mempertanyakan pernyataan tersebut ditujukan untuk siapa. Dan, oknum D masih marah-marah dan mengeluarkan kata-kata kasar dengan nada tinggi.
“Gue temenya Adi, gue lebih dulu kenal Adi,” tiru dr Heri.
Kemudian oknum D menendang kaki pelapor hingga terjatuh dan menindih dengan lutut di dada.
Tak cukup sampai disitu, dia juga sambil memukuli ke arah kepala sekitar 3-4 kali.
“Posisi saya terkunci, hanya bisa bertahan tangan kiri memegang mukanya,” kata Heri.
Kemudian, masih kata dia, kejadian tersebut dipisahkan oleh teman-temannya yang ada di lokasi sekitar 4 orang.
Namun, oknum D masih terus berusaha ingin memukuli dirinya. Akan tetapi oknum D berhasil diajak keluar ruangan. Dan, dirinya duduk kembali di ruangan tersebut.
Usai kejadian, Dosen lainnya atas nama Tyar mendatangi Heri untuk mendamaikan.
Namun, oknum D kembali datang dengan marah-marah sambil menantang kembali. Namun, Heri tidak menghiraukan dia dan segera menghindarinya.
“Saya dan teman-teman mengobrol, dan berusaha menghubungi si D untuk memdamaikan. Tetapi si D tidak mau,” terangnya.