Mediaxpresi.com|Pos Indonesia mencanangkan tahun 2021 kemarin sebagai tahun “turn around”, yakni tahun dimana Pos Indonesia akan membalikkan arah, dari yang negatif menjadi positif, dari yang buruk menjadi baik, dari yang lemah menjadi kuat. Tahun yang akan menjadi arus balik bagi kebangkitan Pos Indonesia.
Pada tahun 2021 pula, secara resmi Pos Indonesia mencanangkan AKHLAK Activication, sebagai sinyal kepada seluruh karyawan Pos Indonesia, bahwa saatnya karyawan Pos Indonesia meninggalkan kebiasaan-kebiasaan, cara pandang, cara kerja yang telah terbukti kurang efektif dalam mengangkat kinerja Pos Indonesia.
“Kita melakukan transformasi selama setahun ke belakang dan akan diteruskan 2022 basic-nya adalah meletakkan fundamental, baik dalam teknologi, proses bisnis, di bisnis itu sendiri, pengelolaan keuangan, teknologi informasi, human capital management adalah meletakkan fundamental. Selebihnya harus berpikir tentang inovasi, sebuah perubahan yang dahyat,” kata Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) di Bandung, Jumat (28/1/2022).
Dua kata kunci yang paling tepat di tengah era disrupsi teknologi ini adalah adaptasi dan inovasi. Itu sebabnya PT Pos Indonesia (Persero) merancang transformasi di berbagai bidang, merancang perubahan-perubahan penting di setiap lini strategis, agar perusahaan ini bisa bertahan di abad yang penuh kelincahan, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas ini.
Dalam rangka adaptasi dan berinovasi tersebut, Pos Indonesia telah merancang 7 (tujuh) transformasi penting yaitu Transformasi Bisnis, Transformasi Produk dan Channel, Transformasi Proses Operasi, Transformasi Teknologi, Transformasi Sumber Daya Manusia, Transformasi Organisasi, dan Transformasi Budaya Perusahaan.
Ketujuh program transformasi ini secara bertahap telah menampakkan hasil. Dalam Tranformasi Bisnis, Pos Indonesia telah banyak membantu Program Cashless Society Pemerintah dengan menjadikan UMKM sebagai merchant QRIS. Berikutnya diperkenalkan O-Ranger Mawar, petugas kurir sekaligus pick-uper wanita untuk penggarapan produk-produk wanita.
Pada Transformasi Produk dan Channel yang langsung dirasakan oleh customer ini dibuktikan dengan diluncurkannya 2 aplikasi mobile yaitu PosPay untuk Layanan Jasa Keuangan dan PosAja untuk layanan jasa Kurir dan Logistik. Kedua aplikasi ini telah dirasakan sangat membantu, memudahkan dan mendekatkan pelayanan Pos Indonesia kepada masyarakat. “Berkat kerja keras semua insan pos, di penghujung tahun 2021 jumlah Number of Account (NoA) PosPay telah mencapai lebih dari 1,5juta NoA dan downloader PosAja telah mencapai lebih dari 223ribu,” ujar Faizal.
Gerai MyPos juga mewarnai transformasi Pos Indonesia di tahun 2021, dengan strategi Gold Services yang dikembangkan untuk masuk ke pangsa pasar milenial dengan tampilan yang menarik, kekinian, dengan platform online.
Demikian halnya dengan peresmian PosBloc di Jakarta menjadikan Pos Indonesia sebagai sebuah destinasi dan creative hub bagi kaum milenial dengan memaksimalkan dan me-leverage properti service Pos Indonesia. Impactnya jika segmen market milenial sudah suka dan mendatangi lokasi properti-properti Pos, maka selanjutnya mereka akan menggunakan layanan Pos Indonesia.
Simplifikasi proses operasi melalui digitalisasi New IPOS (Integrated Postal Operation Service) merupakan bentuk Transformasi Proses dan penggunaan Nota Dinas Elektronik adalah contoh dari Transformasi Teknologi. Dua jenis transformasi ini berkontribusi terhadap program efisiensi biaya dan efektifitas proses kerja.
Transformasi SDM dilakukan dengan penerapan New Performance Management System yang memberikan penilaian kepada karyawan secara terintegrasi dengan bisnis, sehingga penilaian diberikan berbasis kinerja yang transparan. Kemudian pada Tranformasi Organisasi, kita melakukan Restrukturisasi Regional dan UPT dengan pertimbangan kebutuhan bisnis yang membutuhkan percepatan dalam pengambilan keputusan untuk memenangkan persaingan.
Selama tahun 2021 Pos Indonesia juga mendapatkan 14 penghargaan dari Pemerintah maupun dari berbagai lembaga yang berkompeten, yaitu: 1 penghargaan di bidang keteladanan, 3 penghargaan di bidang Digital Branding, Marketing Creative and Brand Strategy, 4 penghargaan di bidang Governance Risk anagement Compliance (GRC), 3 penghargaan di Bidang Digital Implementation on Transportation and Logistic, IT and Operation, 2 penghargaan di Bidang Human Capital, dan 1 penghargaan di Bidang satra dan budaya.
Kinerja Pos Indonesia tahun 2021 semakin sehat ditandai dengan pertumbuhan Net Income 71% sebesar Rp 584 miliar, salah satunya berasal dari kontribusi kebijakan efisiensi biaya sebesar -16%. Revenue Outlook 2021 mengalami penurunan dibandingkan 2020 karena program penyaluran BST tahun 2021 lebih kecil. Kontribusi efisiensi biaya yang paling signifikan diperoleh dari biaya administrasi yang turun 64%, biaya umum 46% dan biaya operasi 29%.
Pada bidang operasi, kinerja SWP (Standar Waktu Penyerahan) secara nasional pada tahun 2021 adalah sebagai berikut: SWP Q9 sebesar 98,62%, Pos Ekspress 93,58%, Pos Kilat Khusus 91,29% , dan pencapaian kinerja CCH sebesar 97,51%.
Optimisme Memasuki 2022
Memasuki 2002 di tengah aneka disrupsi yang terjadi saat ini, tantangan besar menghadang Pos Indonesia. Kendati demikian, kesempatan juga terbuka lebar khususnya di era pandemi Covid-19. Tantangan Pos Indonesia hari ini adalah bagaimana bisa adaptif dan relevan dengan perubahan zaman serta mampu meresponsnya secara cepat. Karena yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Kemampuan adaptasi dan digitalisasi menjadi penting, menuju tekad Pos Indonesia untuk menjadi juara.
“Di tengah industri yang terus tumbuh dengan peluang pasar juga masih terbuka lebar, Pos Indonesia optimis untuk menjadi juara. Dengan memiliki portofolio jasa keuangan serta kantor cabang dan agen di seluruh Indonesia, sekitar 4.850 cabang di seluruh Indonesia serta 20 ribu agen yang ada di Indonesia, maka Pos Indonesia secara kontinyu terus melakukan perubahan, pengembangan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi termasuk dalam rangka menggaet pasar e-commerce di Indonesia,”tutur Faizal.
Pos Indonesia terus melakukan perbaikan kualitas operasi dengan membentuk Tim Saber (Sapu Bersih) Kiriman Pos, sehingga tidak ada lagi kiriman yang tertinggal dan terlambat diproses atau diserahkan kepada penerimanya. Tim Saber Kiriman Pos mempunyai tugas dan tanggung jawab di setiap tahapan proses, mulai dari first mile, midmile dan last mile.
Pada tahun 2022 Pos Indonesia juga menargetkan jumlah O-Ranger pada tahun ini naik tiga kali lipat atau mencapai 20.000 agen dari posisi saat ini sebanyak 9.300 agen.
Dalam RKAP 2022 Pos Indonesia menetapkan target pertumbuhan Revenue sebesar 21,51%, target pertumbuhan Net Income sebesar 8,2% dan pertumbuhan EBITDA sebesar 22,05%, sehingga diharapkan aset perusahaan dapat tumbuh sebesar 8,81%.
“Tentu Pos Indonesia tidak akan bisa meraih itu semua tanpa jerih payah dan kerja keras dari seluruh Insan Pos. Pos Indonesia songsong tahun 2022 dengan semangat baru, seiring dengan bangkitnya ekonomi pasca pandemi, serta potensi pasar yang masih terbuka luas,” pungkas Faizal.