Media Xpresi !
Mohamad Solihin Pjs.Walikota Bandung mengatakan angka partisipasi warga pada Pilkada Serentak 2018 relatif rendah akibat sejumlah faktor. Untuk mendongkrak tingkat partisipasi, aparat kewilayahan telah diinstruksikan untuk terus menyosialisasikan Pilkada Serentak 2018.
Warga Kota Bandung yang mempunyai hak untuk memilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018, diimbau untuk menggunakan haknya.
Pada saat hari pencoblosan pada 27 Juni mendatang, warga diminta menggunakan haknya untuk memilih pemimpin lima tahun ke depan, di bilik-bilik suara yang sudah disediakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Warga atau pemilih berhak menentukan pemimpinnya untuk lima tahun ke depan. Kepada seluruh masyarakat Kota Bandung saya harap berpartisipasi dalam Pilkada Serentak tahun ini. Karena partisipasi di hari pemilihan akan menentukan pemimpin baru yang dapat memberi perubahan ke arah yang lebih baik,” tutur Solihin saat meninjau pendistribusian logistik pendukung Pilkada Serentak 2018 di Kecamatan Bandung Kidul. Senin (11/6/2018).
Sementara itu, Camat Bandung Kidul, Evi Hendarin mengaku telah menyosialisasikan Pilkada Serentak 2018 sejak lama. Sosialisasi disampaikan melalui sejumlah program yang digulirkan Pemerintah Kecamatan Bandung Kidul.
“Sosialisasi sudah kami laksanakan. Di setiap Subuh Keliling (Subling), Jumat Keliling (Jumling) , dan sekarang Taraweh Keliling (Tarling),” kata mantan Sekretaris Kecamatan Sukasari tersebut.
Di Bandung Kidul, tingkat partisipasi Pilkada 2013 sekitar 80%. Tahun ini, Evi mengupayakan untuk meningkatkannya menjadi 90%.
“Di kecamatan Bandung Kidul sebanyak 40.000 pemilih dari 57..000 warga sudah terdata,” katanya.
Komentar