oleh

Sekda Arahkan Kepala SKPD Pro Aktif di Kewilayah untuk Penilaian Adipura

 

Media Xpresi !

Sebagai salah satu penghargaan yang memiliki nilai Prestise Adipura merupakan Anugerah yang secara Nilai mencakup 2 Faktor Utama dalam pembangunan, Yaitu Fisik dan Non Fisik, Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto pada Rapat Pembahasan Rencana Aksi Pemantauan Tahap ke-1 (P1) Adipura Periode 2017-2018 di Ruang Rapat Tata Praja Balai Kota Bandung, Senin (30/10).

Dalam arahannya Yossi menekankan pada jajaran Pimpinan SKPD (Satuan Kinerja Perangkat Daerah) agar dapat secara optimal memberikan kontribusinya untuk meningkatkan Poin-poin Penilaian Adipura di Wilayahnya serta Bidang Kerjanya.

“Adipura adalah penilaian yang memiliki prestise tinggi sering juga diartikan sebagai komitmen pimpinan daerah dan sebagai pejabat yang melaksanakan kebijakan pimpinan daerah harus juga komitmen dalam menyelesaikan tugasnya dalam memenuhin kebijakan tersebut,” tegas Yossi.

Yossi menambahkan ada beberapa komponen yang masih terurai dan memerlukan perhatian khusus dalam penilaian Adipura ini dan dirinya juga sangat berterima kasih pada unsur unsur yang bekerja dengan sungguh-sungguh.

“Sudah jelas variabel penilaiannya dari yang ada, pada 4 SKPD harus mendapat perhatian khusus yaitu pemukiman dibenahi bidang yang kurangnya, pengeolahan sampahnya, estetika nya pada perum-perum dan komplek-komplek dengan koordinasi kewilayahan, penataan puskesmas serta terminal bis dan Pasar supaya ditata rapih serta dijaga kebersihannya,” Jelas Yossi.

Selain itu Yossi juga berharap Para Kepala SKPD dan Pimpinan Kewilayahan dapat bersinergi dengan Optimal agar penyelesaian permasalahan di Kewilayahan dapat tertangani dengan lebih cepat.

“Kita harus pro aktif bukan reaktif atau setelah kejadian baru bertindak, kalau reaktif akan selalu tertinggal Dalam segala hal, apalagi kalau kaitannya dengan Adipura,” arah Yossi.

Lebih lanjut Yossi juga mengingatkan selain pro aktif antara Kepala SKPD dan Kewilayahan harus juga terus menjaga nilai akuntabilitas nya pada masyarakat, karena tanpa partisipasi masyarakat untuk mewujudkan Kota yang mendapatkan Adipura akan sulit.

“Sebagai pelayan masyarakat kita jangan menganggap enteng Undang-undang pelayanan publik karena akuntabilitas kita adalah transparansi juga pada masyarakat,” paparnya.

Berkaitan dengan Kebersihan, Yossi menegaskan juga bahwa pada dasarnya selain Estetika dan Kerapihan, Adipura pada dasarnya merupakan penilaian yang didasari oleh Kebersihan Kota.

“Adipura prinsip dasarnya sebenarnya adalah bersih dari sampah dan problem yang serius adalah masih banyaknya yang tidak terangkut di kewilayahan dan ini akan mengurangi nilai yang lain pada penilaian Adipura,” ulas Yossi.

Ia Juga mengatakan dari 7 pasar yang ada di Kota Bandung memiliki nilai yang dibawah rata-rata dan ia berharap hal ini bisa diperbaiki secepatnya.

“Tolong dipahami nilai-nilai yang membuat nilai berkurang secepatnya, karena besok ada penilaian dan pasar merupakan nilai terkecil ke 2 setelah TPS disini saya berharap PD Kebersihan memberikan perhatian yang khusus pada penanganan Sampah,” tegasnya.

Untuk Kewilayahan Yossi berharap bisa juga membantu memberikan kontribusi dengan memperbanyak tong sampah di Lokasi-lokasi yang banyak menjadi tempat aktivitas masyarakat.

“Kalau bisa kewilayahan juga membantu dengan tim-tim Gober atau Gps nya agar secara serentak bisa membantu pada masalah Kebersihan di wilayahnya,” jelasnya.

Menutup Arahannya Yossi hanya menekankan bahwa selain sebagai pelaksanaan kebijakan, meraih Adipura secara tidak langsung merupakan tanggung jawab, baik bagi pemerintah sebagai P elayan Masyarakat maupun bagi masyarakat sendiri sebagai penghuni Kota Bandung.

“Adipura pada dasarnya hanya terbagi 2 dalam penilaian yaitu fisik dan non fisik, dan keduanya adalah tanggung jawab kita untuk menjaga serta meningkatkan nilainya,” tutup Yossi.

Komentar

News Feed